Jarak waktu Bandung dengan Kuala Lumpur adalah Bandung lewat 1 jam dari Malaysia.So,jangan pelik kalau jam tangan pukul 7am tapi cuaca macam 6am waktu Malaysia.
Pagi itu kami semua bangun sangat awal jam 530 pagi.Kami semua lupa yang kami berada di Bandung maka kalau bangun seawal itu di Bandung apalah yang mampu kami buat.;p
Kami berjanji dengan Pak Ujeng untuk bergerak awal dalam jam 730 pagi.Destinasi pertama pilihan kami adalah Tangkuban Perahu.
Perjalanan ke Tangkuban Perahu mengambil masa kira-kira satu jam setengah.Sepanjang perjalanan ke sana Sara dan kawan-kawan merasakan ketenangan dengan pemandangan bukit bukau kehijauan serta cuaca yang dingin dan nyaman.Tetapi apabila sudah sampai di kaki gunung Tangkuban Perahu,bau belerang yang amat menyesakkan hidung.
Inilah kawasan perumahan sebelum sampai ke Guest House Cassadua ini.
Perjalanan ke Tangkuban Perahu.Sepanjang perjalanan kami selalu nampak iklan kopi susu TORABIKA dengan tagline "susunya pasti full" kami tergelak-gelak sepanjang perjalanan.Hebat sungguh penangan kopi susu Torabika nih ;p
Ini dia Tangkuban Perahu.Cuaca sangat sejuk disini.Kami hanya mampu bertahan 10 minit sahaja sebab kesejukan melampau.Yelah masing-masing pakai sandal sahaja dan tak menjangkakan cuaca amat dingin.
Oh ya,kalau you all dekat situ,memang banyaklah penjual cenderahati yang memang mencuba menjual barangan mereka.Nasihat saya,janganlah membeli disitu,harganya lagi mahal berbanding di tempat lain.Kadang-kadang saya amat rimas dengan perangai mereka yang mengikori kami ke setiap penjuru yang kami pergi.Oh please saya rasa mahu menjerit je.Tapi,saya sedar saya di negara mereka so behave and be patient je.
Tangkuban Perahu ini adalah salah satu gunung berapi yang masih aktif yang terdapat di Bandung.
Mitos Tangkuban Perahu adalah Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.
Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.
Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.
Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.
Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.
Setelah mendengar cerita mengenai Tangkuban Perahu,kami dibawa Pak Ujeng ke Sangkuriang.Mengikut mitos,Sangkuriang adalah anak kepada Dayang Sumbi dan Tumang yang memiliki kuasa sakti seperti ayahnya.Ayahnya Tumang adalah seekor anjing.
Erk?dengar memang pelik,tapi itu ikut cerita orang disanalah.
Kami dijemput ramah oleh waitress di sana.
Ini makanan Brunch kami.(Breakfast + Lunch).Sebab rasanya macam tak sempat nak makan lunch nanti sebab mau ke tempat kegemaran wanita iaitu tempat shopping;p Jadi makan bagi kenyang lepas tu baru bole memilih dengan hati gembira.
Kami memilih ikan Gurame,pacal lele,nasi,ayam.Makanannya memang sedap,harga pun sedap..Hampir 300k rupiah kami bayar.bermakna lebih kurang seorang makan RM20 ;p
Ada cerita di sebalik nama ikan Gurame,kami ingatklan ikan Gurame ini hanya terdapat di Bandung sahaja,rupa-rupanya di Malaysia nama ikan gurame ini adalah ikan kaloi.hahaha;p
kalau bahasa sunda dipanggil Gurame,bahasa Jawa Grameh,bahasa jambi Kalui,bahasa Palembang Kali.
Tapi ikan kaloi ni kalau dibakar lagi enak rasanya ;p
Bersama kak Fida.Dengan dia saya selalu jalan-jalan naik flight sebab dia ni dah pergi merantau banyak negara orang.;0
Kemudian kami ke rumah Mode,ramai orang disini bershopping.Tempatnya eksklusif dan selesa.Menjual pelbagai barangan berjenama antaranya Zara dan sebagainya..
Kemudian singgah sebentar di terminal tas tangan dan kasut.Banyak kasut dan beg tangan disini.;)
Oh ya tidak lupa juga singgah di Toko Tiga,original jeans centre.Berbaloi juga kalau nak beli seluar jeans Levis disini,harganya murah sikit.T-shirt dan seluar jeans lelaki pun berbaloi kalau beli disini.
Disebabkan rushing juga,kami tak sempat ke Kampung Daun dan Paris Van Java.Kampung Daun popular disebabkan restoran dalam hutan dengan pemandangan kehijauan.Saya rasa ianya seolah-olah restoran Tamrind di Malysia yang terletak di Ampang.Kalau Paris Van Java ini tempat shopping barang-barang branded ala-ala pavillion,KLCC tu.
Next destination kami terus ke Pasar Baru.Pasar Baru ni boleh lah diandaikan seperti Plaza GM di Kuala Lumpur.Tapi masalahnya orang-orang sana sungguh merimaskan.Mereka mengikut je kita dari satu level ke level yang lain semata-mata mahu menjual keychain dan paperbag.Ya Allah,rasa macam dipaksa je,kalau di KL dah lama saya sound je perangai macam tu tapi saya masih berfikir waras disana.Saya perempuan dan tak ada kawan lelaki yang ikut sana.Takut diapa-apakan maka saya diam dan buat tak layan je.Tapi mereka masih tak faham-faham.
Amboi Bika,borong kain nampak;p
Keadaan yang amat macet (istilah disana untuk jem)..Sesak kepala duduk kat sini lama-lama.
Kemudian kami singgah di satu tempat yang menjual barangan kulit.(Oh sudah lupa nama tempat.;(
Sementara itu perut sudah lapar maka kami nampak pakcik ni tolak troley jual roti bakar.
So order la.sedap roti bakarnya.saya makan roti bakar strawberry.
Sebelum balik,kami bercadang ingin singgah di Kartika Sari,namun ada sedikit salah faham didalam kereta.hehe maka terus saja ke Amanda.Kartika Sari tu bukan kedai jamu ya,saya salah faham sebab apa korang mau pergi ke kedai jamu,korang makan jamu ke?hahaha..Kartika Sari itu kedai kek,Amanda pun kedai kek juga.
Kami pergi ke Amanda.Oh sangat class kedai keknya macam kedai di Bangsar itu.
Oh sampai sini dulu ya,akan bersambung Part III..Esok saya mahu ke Johor Bahru dan Singapore.Doakan perjalanan saya selamat pergi dan pulang ya.
"Your talent is God's gift to you. What you do with it is your gift back to God."
.SARAHATA.COM
Pagi itu kami semua bangun sangat awal jam 530 pagi.Kami semua lupa yang kami berada di Bandung maka kalau bangun seawal itu di Bandung apalah yang mampu kami buat.;p
Kami berjanji dengan Pak Ujeng untuk bergerak awal dalam jam 730 pagi.Destinasi pertama pilihan kami adalah Tangkuban Perahu.
Perjalanan ke Tangkuban Perahu mengambil masa kira-kira satu jam setengah.Sepanjang perjalanan ke sana Sara dan kawan-kawan merasakan ketenangan dengan pemandangan bukit bukau kehijauan serta cuaca yang dingin dan nyaman.Tetapi apabila sudah sampai di kaki gunung Tangkuban Perahu,bau belerang yang amat menyesakkan hidung.
Oh ya,kalau you all dekat situ,memang banyaklah penjual cenderahati yang memang mencuba menjual barangan mereka.Nasihat saya,janganlah membeli disitu,harganya lagi mahal berbanding di tempat lain.Kadang-kadang saya amat rimas dengan perangai mereka yang mengikori kami ke setiap penjuru yang kami pergi.Oh please saya rasa mahu menjerit je.Tapi,saya sedar saya di negara mereka so behave and be patient je.
Mitos Tangkuban Perahu adalah Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.
Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.
Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.
Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.
Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.
Erk?dengar memang pelik,tapi itu ikut cerita orang disanalah.
Kami memilih ikan Gurame,pacal lele,nasi,ayam.Makanannya memang sedap,harga pun sedap..Hampir 300k rupiah kami bayar.bermakna lebih kurang seorang makan RM20 ;p
Ada cerita di sebalik nama ikan Gurame,kami ingatklan ikan Gurame ini hanya terdapat di Bandung sahaja,rupa-rupanya di Malaysia nama ikan gurame ini adalah ikan kaloi.hahaha;p
kalau bahasa sunda dipanggil Gurame,bahasa Jawa Grameh,bahasa jambi Kalui,bahasa Palembang Kali.
Tapi ikan kaloi ni kalau dibakar lagi enak rasanya ;p
Disebabkan rushing juga,kami tak sempat ke Kampung Daun dan Paris Van Java.Kampung Daun popular disebabkan restoran dalam hutan dengan pemandangan kehijauan.Saya rasa ianya seolah-olah restoran Tamrind di Malysia yang terletak di Ampang.Kalau Paris Van Java ini tempat shopping barang-barang branded ala-ala pavillion,KLCC tu.
Kemudian kami singgah di satu tempat yang menjual barangan kulit.(Oh sudah lupa nama tempat.;(
Sementara itu perut sudah lapar maka kami nampak pakcik ni tolak troley jual roti bakar.
So order la.sedap roti bakarnya.saya makan roti bakar strawberry.
Sebelum balik,kami bercadang ingin singgah di Kartika Sari,namun ada sedikit salah faham didalam kereta.hehe maka terus saja ke Amanda.Kartika Sari tu bukan kedai jamu ya,saya salah faham sebab apa korang mau pergi ke kedai jamu,korang makan jamu ke?hahaha..Kartika Sari itu kedai kek,Amanda pun kedai kek juga.
Kami pergi ke Amanda.Oh sangat class kedai keknya macam kedai di Bangsar itu.
Oh sampai sini dulu ya,akan bersambung Part III..Esok saya mahu ke Johor Bahru dan Singapore.Doakan perjalanan saya selamat pergi dan pulang ya.
"Your talent is God's gift to you. What you do with it is your gift back to God."
.SARAHATA.COM
bestnya.. dulu akak g tak sempat ke tangkuban peraahu..
ReplyDeleteBoleh lah kalau kakak pergi balik bandung call saya. Saya menyewakan kereta untuk melancong. +6287823455534 saya bernama imam
ReplyDeleteBoleh lah kalau kakak pergi balik bandung call saya. Saya menyewakan kereta untuk melancong. +6287823455534 saya bernama imam
ReplyDelete